Apabila Zina Sudah Bermerajalela, Azab Allah Akan Menimpa
Bumi
Indonesia makin subur dengan aksi mesum. Pasca beredarnya video seks
mirip Ariel "Peterpan" dengan artis Luna Maya, lalu disusul dengan
hadirnya video serupa dengan lakon pria yang masih mirip Ariel
"Peterpan" dengan Cut Tari menjadikan Indonesia lebih dikenal dunia.
Bukan dikenal dengan luhurnya akhlak dan tinginya budi pekerti, tapi
dikenal dengan aksi mesum anak bangsanya. Bahkan kepopularan Indonesia
sebagai negara korup, dalam beberapa hari ini tergerus dengan sematan
baru sebagai negara mesum. Kita juga tidak tahu, lebih baik mana sematan
negara korup apa negara mesum?
Beredarnya
video porno tersebut seolah mengirim pesan untuk kita, sudah sedemikian
bejatnya moral anak bangsa. Nilai-nilai moral dan agama terpinggirkan.
Nafsu syahwat dipertuhankan. Kehidupan layaknya binatang menjadi
kegemaran. Dan kerusakan ini semakin menjadi karena media ikut
mempublikasikannya. Berita esek-esek memang menjadi idola manusia negeri
ini, banyak penggemarnya. Sehingga tepat kalau media menjadikannya
sebagai komoditi untuk meningkatkan rating dan oplah, karena umumnya
media massa kita hanya berpikir dari sisi pragmatisme bisnis semata.
Pemberitaan
media yang massif menyebabkan banyak kalangan, terutama remaja semakin
tergoda untuk mengoleksi video tersebut. Akibatnya, semakin banyaklah
orang ikut menyaksikan tontonan haram itu. Tentu dikhawatirkan, perilaku
serupa makin merajalela.
Dalam
Islam aib seseorang harus ditutupi. Terlebih jika aib itu bisa
menyebabkan orang semakin berdosa dan menambah kerusakan, tentu
kewajiban untuk menutupinya jauh lebih ditekankan. Tapi, inilah
kehidupan yang jauh dari norma Islam, mengumbar aib menjadi kegemaran
sebagimana kegemaran mengumbar aurat.
Zina dalam pandangan Islam
Sesungguhnya
zina dalam Islam adalah perbuatan yang haram dan hina. Bahkan,
seburuk-buruk orang Islam pun pasti tahu haramnya zina. Namun, ternyata
perbuatan zina dan perantara-perantaranya begitu bebasnya di negeri
kita. Inilah zaman yang kejahatan zina tersebar di mana-mana dan
terlihat sebagai sesuatu yang biasa.
Sering
kita dengar seorang gadis yang hamil di luar nikah. Kita akan melihat
ayah dan ibunya sangat bingung dan malu. Namun, ketika ada seseorang
yang siap menikahinya maka hilanglah kesedihan dan rasa malu. Bahkan
tidak sedikit yang memeriahkan pesta pernikahan anaknya yang sudah mulai
terlihat besar perutnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebingungan dan rasa
malu mereka bukan karena anak gadisnya melakukan zina, tapi karena
anaknya hamil dan belum ada yang siap menjadi ayahnya. Na'udzu billah min dzalik.
Tersebarnya
zina terdukung oleh faktor pemicunya yang tersebar bebas di masyarakat
seperti majalah dan film parno, televisi dengan tayangan yang vulgar,
sinetron umbar aurat, film layar lebar yang sering dengan bumbu aksi
mesum, dan pertunjukan pornoaksi dalam bungkus hiburan musik, dan
media-media lainnya.
Tersebarnya
zina dengan seperangkat sarana-sarana pendukungnya merupakan isyarat
bahwa hancurnya dunia ini memang semakin dekat, tinggal menunggu waktu.
Karenanya negeri ini harus segera bertaubat, jika tidak, ditakutkan
adzab Allah akan segera datang.
Sesungguhnya
sunnah Allah berlaku pada makhluk-Nya, di mana jika perzinaan
merajalela, maka Allah murka kepada mereka. Jika kemurkaan Allah terus
berlangsung, maka Dia akan menurunkan adzab-Nya ke bumi. Abdullah bin
Mas’ud, berkata, "Tidaklah muncul perzinaan di sebuah negeri, kecuali
Allah mengumumkan kehancurannya."
Jika perzinaan merajalela, maka Allah murka kepada mereka. Jika kemurkaan Allah terus berlangsung, maka Dia akan menurunkan adzab-Nya ke bumi.
Dalam hadist Aisyah radliyallahu 'anha, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah pada shalat gerhana matahari beliau bersabda:
مَا
مِنْ أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ أَنْ يَزْنِيَ عَبْدُهُ أَوْ تَزْنِيَ
أَمَتُهُ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ
لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
"Wahai
umat Muhammad, tidak ada yang lebih tersinggung (ghirah) melebihi Allah
ketika seorang hamba laki-laki dan perempuan berzina. Hai umat Muhammad
seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui apa yang aku ketahui
niscaya kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa.”
Kemudian, Rasulullah mengangkat kedua tangannya dan berkata, “Ya Allah, apakah hal ini sudah aku sampaikan?.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada
rahasia yang penting dibalik penyebutan dosa besar zina pada saat
shalat kusuf (shalat gerhana). Yaitu maraknya perzinaan adalah
tanda-tanda hancurnya dunia dan hari kiamat, dan gerhana adalah satu
satu bentuk tanda kiamat.
Maraknya perzinaan adalah tanda-tanda hancurnya dunia dan hari kiamat, dan gerhana adalah satu satu bentuk tanda kiamat.
Zina dianggap Halal
Pada
akhir zaman banyak orang tidak malu-malu lagi melakukan zina. Zina
tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang hina dan memalukan. Hal ini
dikarenakan banyaknya tontonan zina dan banyaknya orang yang berzina.
Sehingga ketika seorang laki-laki ketahuan berzina terasa tidak ada
beban asal bertanggungjawab mau menikahi wanita zinanya. Wal 'iyadl billah!
Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari, Abu Malik al Asy'ari bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ
"Sungguh ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan (menganggap halal perzinahan, sutera, minuman keras, dan musik-musik." (HR. Bukhari)
Makna yastahilluuna
(menghalalkan), menurut Ibnul 'Arabi adalah mereka meyakininya sebagai
sesuatu yang halal, sehingga mereka terus-menerus melakukannya tanpa
beban, seolah-olah menikmati sesuatu yang halal. (Disarikan dari ucapan
Ibnul 'arabi dari Fathul Baari: 16/61 dari Maktabah Syamilah)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Demi
Allah yang diriku di tangan-Nya, tidaklah akan binasa umat ini sehingga
orang-orang lelaki menerkam wanita di tengah jalan (dan menyetubuhinya)
dan di antara mereka yang terbaik pada waktu itu berkata, "alangkah
baiknya kalau saya sembunyikan wanita ini di balik dinding ini." (HR. Abu Ya'la. Al Haitsami berkata, "perawi-perawinya shahih." Lihat Majmu' Zawaid: 7/331)
Dan
pada akhri zaman, setelah lenyapnya kaum muslimin, tinggallah orang
yang jelek yang seenaknya saja melakukan persetubuhan seperti keledai.
Diriwayatkan dari al-Nawwas radliyallahu 'anhu:
وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ
"Dan
ingatlah manusia-manusia yang buruk yang seenaknya saja melakukan
persetubuhan seperti keledai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan
datang." (HR. Muslim)
Gambaran
semacam ini sudah nampak di negeri kita, sebagaimana yang dilakukan
para pelacur yang menjajakan dirinya di pinggir-pinggir jalan, di
beberapa tempat keramaian atau taman kota, dan juga yang terjadi di
pinggir-pinggir pantai, tempat wisata. Tapi, jika dibandingkan di Barat
mungkin belum lah separah di sana. Namun, tidak menutup kemungkinan yang
di Barat pun akan terjadi di sini, sebagaimana fenomena akhir-akhir ini
terjadi, sebagian orang sudah berani merekam perbuatan bejatnya bersama
wanita zinanya. Maka mungkin saja, zina di jalan-jalan dapat terjadi.
Dari Abdullah bin Umar radliyallah 'anhuma, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai orang-orang bersetubuh di jalan-jalan seperti layaknya keledai.” Aku (Ibnu ‘Umar) berkata, “Apa betul ini terjadi?”. Beliau lantas menjawab, “Iya, ini sungguh akan terjadi.”
Fenomena
zina di akhri zaman, boleh jadi lebih para daripada yang terjadi pada
zaman jahiliyah. Orang-orang jahiliyah memandang buruk perzinahan yang
dilakukan secara terang-terang. Berbeda dengan pandangan umum masyarakat
modern, zina dianggap sebagai sebuah kebebasan yang diagungkan. Bahkan,
orang yang melarang zina dianggap melanggar HAM.
Ibnu Abbas radliyallah 'anhuma berkata: "Mereka
pada masa jahiliyah memandang zina yang lakukan dengan
sembunyi-sembunyi tidaklah mengapa. Namun, mereka memandang buruk zina
yang dilakukan dengan terang-terangan. Lalu Allah mengharamkan zina yang
dilakukan dengan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan." (Dinukil dari Fathul Baari)
Semoga
mereka yang sudah terjerumus ke dalam kubangan haram segera kembali ke
jalan yang benar. Meninggalkan segala bentuk keharaman dan mencari yang
halal. Dan semoga Allah meneguhkan keimanan umat ini dari berbagai
fitnah zaman yang menghawatirkan. Ya Allah, Tunjuki kami kepada
kebenaran dan berilah kekuatan untuk mengikutinya. Dan palingkan kami
dari kebatilan dan anugerahkan kami kekuatan untuk menjauhinya. Amin Ya
Mujiibbas Sailiin. (PurWD/voa-islam.com)
Oleh: Badrul Tamam
http://waladi-dimalaysia.blogspot.com/2010/06/apabila-zina-sudah-bermerajalela-azab.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar